KOLONEL OH KOLONEL



Suara Hp memecah kesunyian ... 
Sepertinya baru beberapa saat mata ini terpejam menikmati tidur malam ditemani suhu udara yang cukup dingin. Hawa udara kota tempat tinggalku di Malang akhir akhir ini memang sungguh menggigit, membuat tubuh ini butuh selimut untuk mendapat kehangatan malam. Ingin rasanya melewati malam itu dengan tidur nyenyak dan bangun pagi dalam keadaan segar. Maklum beberapa hari terakhir memang sungguh menyedot konsentrasi menjelang Lebaran.
Sekilas kulirik jam dinding menunjukkan hampir pukul dua pagi.
Ahhhh .. Ada apa ini.  Pikiran pun melayang mengingat kemarin pagi sampai tengah siang kawan kawan yantek mengerjakan P2TST penyulang Kolonel Sugiono karena dua minggu yang lalu dan sehari sebelumnya terjadi gangguan dan tidak diketemukan penyebabnya. Segera ku beranjak dari kasur empukku dan angkat panggilan  telpon.
Kubaca identitas panggilan dari nomor hp optel yantek  ..... Wahhh apalagi ini ??? Mas Dadang optel Posko Rayon Bululawang.

Dengan segera dia menyampaikan bahwa P Kolonel Sugiono trip lagi ...
"Selamat malam pak .. Penyulang Kolonel trip pukul 01:31 gangguan  DGR 17kV  174A."
Padahal ini sudah dini hari dan sebenarnya aku juga dapat sms serupa namun tidak mendengar ..

Mmmmmmati aku !!! ....
Berarti sudah ketiga kalinya terjadi gangguan dengan indikasi yang sama. Berarti masih ada penyebab lain selain beberapa temuan kemarin siang hasil P2TST yang dilakukan kawan kawan yantek .....
Hhhhhhhhhhhh ....
Kututup pembicaraan pagi itu kuambil kursi di sudut ruangan untuk menenangkan perasaan. Sesaat kemudian kuambil jaket dan bersiap berangkat ke lokasi gangguan. Kutelepon petugas piket yang ada di posko untuk merencanakan langkah yang akan dilakukan sambil sesekali memberikan instruksi kepada kawan kawan yantek yang sudah mulai melakukan penyisiran ...
Kubuka pelan kamar anak bungsuku .... Nyenyak betul tidurnya, padahal sebentar lagi datang waktu sahur. Untung semalam sudah kusiapkan makan sahur di dapur, tinggal panaskan sayurnya.
a .. Malam itu aku berdua dengan anak bungsuku di rumah karena anak sulungku sudah empat hari terbaring di rumah sakit terserang DB. Istriku yang menemani. Beruntung informasi dokter hari ini sudah boleh pulang. 
Yaa Allah ... Lindungilah keluargaku.
Setelah berpamitan kutinggal anak bungsuku sendirian di rumah dan aku bergegas berangkat ke lokasi gangguan sekaligus agar bisa memberikan suport kepada kawan kawan.

Jalanan gelap gulita, dari kejauhan kulihat lampu sorot teman teman yantek menerangi. Ku hentikan perjalananku dan kuhampiri mereka. Teringat titik ini belum tersentuh kemaren siang. Beberapa orang warga sekitar rupanya ikut bergerombol mengamati kegiatan teman teman. Husin petugas piket PLN hari itu sudah bergabung disitu memberikan instruksi sambil sesekali melakukan pembicaraan  via radio komunikasi di tangannya. Ternyata ada informasi dari warga bahwa terdengar ledakan dari titik itu sesaat sebelum listrik padam dan memang pekerjaan kemaren siang tidak termasuk yang diperiksa. Ini adalah lokasi LBS di section pertama penyulang Kolonel Sugiono. Sangat riskan untuk dilakukan pekerjaan P2TST karena sisi lain dalam keadaan bertegangan.
Dari hasil analisa memang terdapat kerusakan isolator pada lbs tersebut dan harus dilakukan penggantian pada phasa R. Kulihat beberapa orang turut bergabung diantaranya adalah kawan kawan yang kemaren siang juga bertugas. Sungguh luar biasa pengabdian mereka, walaupun bukan shift masuk tapi dengan ringan tangan  mengulurkan bantuan demi untuk  meringankan tugas rekan kerjanya. Ini sudah menjadi kebiasaan yang sudah berjalan selama ini sehingga menjadi pemandangan biasa buat mereka. Terlebih lagi tak nampak wajah kelelahan diantara mereka setelah sepanjang hari berpanasan menjalankan tugas.
Bisa jadi ini adalah dampak dari gerakan perang padam yang sudah di canangkan sejak tahun 2011. Setiap personil memiliki tanggung jawab yang tinggi untuk ikut menjaga keandalan jaringan. Setiap kejadian gangguan harus segaera mendapat penangan dan bahu membahu bekerjasama menyelesaikan masalah.
Aku angkat dua jempolku buat mereka ....

Tak terasa pekerjaan penggantian isolator sudah selesai, namun tim lain yang sedang melakukan penelusuran dilokasi berbeda melaksanakan tugasnya. Melakukan inspeksi secara visual apakah ada kelainan, pohon pohon yang mungkin sudah mendekati jaringan, juga melakukan meger jaringan. Udara begitu dingin menusuk tulang ... Sesekali kugerakkan badan ini untuk menghangatkan badan. 
Sayup sayup terdengar suara adzan subuh sekaligus tanda bahwa puasa hari itu dimulai. Untung tadi perut kami sudah terisi walau sekerat roti yang sempat dibawakan dari posko. Kuperintahkan kepada kawan kawan untuk melakukan sholat subuh dulu dan mencari  Masjid terdekat.

Matahari mulai terang ... Pagi itu udara memang cerah. Semua masih berkonsentrasi mencari penyebab gangguan pagi itu. Memang tadi sudah ditemukan isolator rusak dan diganti. Kami masih ingin memastikan bahwa jaringan sudah benar benar sehat. Kami tidak mau kecolongan lagi setelah kejadian ini. Terlihat wajah kawan kawan yang mulai kucel dan kusam tapi terlihat jelas mereka masih memiliki semangat tinggi dan antusias mendiskusikan masalah ini. Sesekali saling melempar joke dan aku yakin ini salah satu cara mereka membuang kejenuhan karena waktu istirahat mereka tersita untuk menangani masalah ini.
Kembali radio komunikasi berbunyi .. Kali ini ada panggilan buatku. Husin petugas piket itu menyampaikan akan melepas saja dari jaringan karena kabel terminasi pelanggan TM itu dipastikan bermasalah, arrester jebol di indikasi bisa menjadi penyebab gangguan. Kabel itu sudah tidak dipakai karena sudah ada kabel baru sehubungan pelanggan tersebut baru saja dioperasikan karena tambah daya. Kuperintahkan untuk segera melaksanakan dan mengingatkan di ambil dokumentasinya sebagai bahan laporan.

Hari beranjak malam, penyulang kolonel sugiono sudah masuk siang tadi. Kawan kawan melanjutkan pengembalian konfigurasi beban yang tadi sempat ikut penyulang wajak sore harinya.
Sudah sejak pukul 19.00 an Asmen Jaringan hadir di posko Bululawang ikut memantau hasil pekerjaan yang dilakukan. “Malang 2” biasa kita memanggilnya padahal nama sesungguhnya adalam Mohamad Zainuri.
Sosok Asmen yang terkenal energik ini memberikan pengarahan dan membicarakan langkah langkah yang harus ditempuh berkaitan dengan keandalan penyulang. Sesekali juga berbagi pengalaman terkait dengan tugasnya selama ini.
Sungguh pemandangan ini memberikan suntikan semangat bagi kami semua ... Keandalan penyulang harus tetap terjaga, kami harus tetap siaga dalam kondisi apapun. Terima kasih Yaa Allah, kau berikan kami orang terbaik untuk perusahaan ini.
Hari beranjak tengah malam, kami putuskan untuk kembali ke tempat masing masing karena dipastikan penyulang cukup aman. Lumayan buat kawan kawan yang sudah seharian ini menguras tenaga untuk dimanfaatkan istirahat tenang di posko.

Malam memang sudah larut, dalam perjalan pulang ini aku teringat keluargaku, anak istriku yang sering terlupakan untuk mendapat perhatianku. Untungnya mereka bisa maklum akan kondisi pekerjaanku. Dalam hati kumintakan maafku kepada mereka dan berjanji akan menggantinya pada waktu waktu yang tersisa. Semoga Allah menguatkan diriku dan mereka.   -̶̶ϞάмίέήϞ-̶̶-:) ..
Kutancap gas agar segera sampai di rumah dan memandang wajah pulas mereka .....
 
                                                                                                            Malang, 5 Agustus 2013

Postingan populer dari blog ini

NJUPUK SANDAL